Kamis, 28 Januari 2016

ciri ciri tumbuhan monokotil dan dikotil

Pengertian Ciri-Ciri Dikotil dan Monokotil Serta Contohnya


Seperti tema kita yaitu pengertian, ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil serta contoh tumbuhan keduanya. tahukah anda apa itu dikotil dan monokotil ?.. Baiklah kita mulai dengan pengertian kedua pembahasan kali ini. Pengertian Dikotil adalah tumbuhan berbunga yang berkeping dua. Sedangkan pengertian monokotil adalah tumbuhan bunga berbiji satu atau tunggal. Dikotil merupakan divisi dari Angiospermae dimana Angiospermae terbagi atas dua kelas yaitu Dikotil dan monokotil. 

Ciri-Ciri Dikotil/Dicotyledoneae (Magnoliopsida) - Dicotyledoneae (tumbuhan dikotil) memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut.. 
  • Keping biji berbelah dua 
  • Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral terbuka (antara cilem dan floem terdapat kambium) dan terusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luarnya. Sementara pada berkas vaskuler akarnya bertipe radila atau letak xilem dan floem bergantian menurut jari-jari lingkaran. 
  • Batang dan akar mempunyai kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder dan tentunya akan tumbuh membesar
  • Berakar tunggang dan bercabang-cabang
  • Batang bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak jelas
  • Tidak mempunya pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang (koleoptil)
  • Bagian bunga terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut berjumlah 4 atau 5 atau kelipatannya
Ciri-Ciri Monokotil/Monocotyledoneae (Liliopsida) - Monocotyledoneae (tumbuhan monokotil) memiliki beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut.. 
  • Keping biji tunggal atau satu
  • Memiliki berkas vaskuler (pembuluh angkut) yang terdapat di batang yang bertipe kolateral tertutup (antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium). Letak dari xilem dan floem tersebar atau tidak teratur. Umunya batang dan akar tidak memiliki kambium sehinga tidak dapat terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak akan tumbuh membesar. Namun, ada juga tumbuhan monokotil yang berkambium, seperti sisal (Agave sisalana). 
  • Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus, dan ruas-ruas pada batang tampak jelas
  • Berakar serabut
  • Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil
  • Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok kalem. Urat daun sejajar atau melengkung dan berpelepah daun. 
  • Bagian bunga terdiri atas kelopok bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut berjumlah tiga atau kelipatan tiga. 
Macam-Macam Contoh Tumbuhan Dikotil dari Klasifikasinya 
1. Casuarinaceae
Casuarinaceae yang berbentuk pohon, berumah satu atau berumah dua, memiliki ranting ajmur yang hijau dengan sendiri antar ruas yang beralur. Daun Casuarinaceae tereduksi (kecil), bunga dalam bulir berbentuk kerucut, dan buah bongkol berbentuk kerucut. Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae. Contohnya Casuarina equisetifolia(cemara laut, banyak tumbuh di pantai berpasir) dan Casuarina junghuhniana (cemara gunung). 

2. Capparaceae
Capparaceae yang berbentuk perdu, pohon atau liana berkayu. Daunnya tunggal atau majemuk menjari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang disebut buah bumi. Contohnya Gynandropis speciosa dan Capparis spinosa

3. Malvaceae
Famili Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal menjari atau berurat daun menjari di bagian pangka. Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota, berkelamin dua benang sari banyak. tangkai sari beratu, dan tangkai putik berada di atasnya. Contohnya tumbuhan dikotil ordo malvales adalah kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp. 

4. Myrtales 
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika diremas. Contohnya Eucalyptus dan Eugenia caryphyllus (cengkih). 

5. Leguminosace (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada juga yang memanjat. Leguminosae memiliki daun buah yang memanjang dan berkembang menjadi polong (legum). Sebagian besar dari Leguminosae memiliki bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen (Rhizobium sp). Leguminosae terdiri atas tiga subfamili yaitu Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan Papilionoideae (Faboideae). Contohnya Mimosoideae yaitu putri malu (Mimosa pudica) dan Leucaena leucoephala (petai cina). Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) dan Delonix regia (flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk kupu-kupu), yaitu Arachis hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria juncea (orok-orok).

6. Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, liana berkayu atau perdu. Batangnya bergerak putih. Umumnya memilik ibunga dengan warna yang mencolok, berukuran besar, dan berbau harum. ContohnyaCatharanthus roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica (alamanda). 

7. Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung. Contohnya Lactuaca sativa (selada) dan Chrysanthemum. 

8. Piperaceae 
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar lekat. Daun memiliki bau aromatik atau rasa pedas. Contohnya Piper betle (sirih) dan Piper nigrum (lada). 

9. Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada juga yang memanjat, berkayu, berduri tempel atau tidak berduri. Contohnya Rosa hybrida (mawar) dan Malus sylvestris


10. Solanaceae 
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu atau semak basah. Bunganya berbentuk terompet. Contohnya Datura metel (kecubung) dan Solanum lycopersicum(tomat). 

11. Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat rontok meninggalkan bekas yang berbentuk licin pada ranting. Kelopak dan mahkota tidak terlalu dapat dibedakan dengan jelas. Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil). 

12. Nyctaginaceae 
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu atau memanjat; berdaun tunggal; ada yang memiliki daun pelindung yang berwarna hijau atau berwarna lain. Contohnya Bougainvillea spectabilisdan Mirabilis jalapa (bunga pukul empat). 

13. Nymphaeaceae 
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam atau mengapung. Contohnya Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan Nelumbium nelumbo (teratai besar). 

14. Rutaceae 
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar minyak. Contohnya Citrus maxima (jeruk bali) dan Myrraya paniculata (kemuning).

Kesimpulan : Contoh-Contoh Tumbuhan Dikotil dan Nama Latinnya 
  • Karet (Hevea brazilliensis) 
  • Cokelat / Kakao (Theobroma cacao) 
  • Durian (Durio Zibethinus) 
  • Mangga (Magnifera indica) 
  • Gandaria (Bouea mcrophylla) 
  • Sukun (Artocarpus communis) 
  • Terung (Solanum lycopersicum) 
  • Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri) 
  • Kemiri ( Dipterocarpus sp) 
  • Duku (lansium domesticum) 
  • Sawo (Manilkara kauki) 
  • Mengkudu (Morinda citrifolia) 
  • Apel (Malus sylvestris) 
  • Kweni (mangifera odorata) 
  • Buni ( Antidesma reticulata) 
  • Jambu Mawar ( Eugenia jambos) 
  • Kawista Batu (Feronica lucida) 
  • Kapulasan (Nephelium mutabile) 
  • Lechi (Leachi chinensis) 
  • Malaka (Phylantus emblica) 
  • Alpukat (Persea americana) 
  • Belimbing (Averrhoa carambola) 
  • Cempedak (Arthocarpus champeden) 
  • Cepukan (Physalis angilata) 
  • Ceri (Prunus apetala) 
  • Gowok (Syzygium plychepalum) 
  • Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 
  • Jeruk pomelo (Citrus maxima) 
  • Jeruk sukade (Citrus medica) 
  • Jeruk keprok (Citrus reticulata) 
  • Kurma (Phoenix dactylifera) 
  • Kesemek (Diospuros kaki) 
  • Sukun (Artocarpus atilis) 
  • Persik (Prunus persica) 
  • Pear (Pyrus amygdaliformis) 
  • Aprikot (Prunus armeniaca) 
  • Oleaster-leafed Pear (Pyrus elaeagrifolia) 
  • Rambutan (Nephellium lappacium) 
  • Siwalan (Borassus sp) 
  • Sawo duren (Crisophyllum crainito) 
  • Willow-leafed Pear (Pyrus salicifolia) 
  • Menteng (Baccaurea baccimosa) 
  • Kedondong (Spondias dulcis) 
  • Jambu batu (Psidium guajava) 
  • Jambu bol (Syzygium malaccense) 
  • Jambu mawar (Syzygium jambos) 
  • Jambu mete (Anaccadium odontinale) 
  • Lemon (Citrus limon) 
  • Sawo Manila (Manilkara zapota) 
  • Asam (Tamarindus indica) 
  • Tomat (Solanum Iycopersicum) 
  • Buah Naga (Hylocereus undatus) 
  • Kelengkeng (Dimocarpus longan) 
  • Ceremai (Phyllanthus acidus) 
  • Delima (Punica granatum) 
  • Zaitun (Olea europaea) 
  • Buah Ara (Ficus carica) 
  • Matoa (Ponnetia pinniata) 
  • Nangka (Artocarpus heterophyllus) 
  • Buni (Antidesma bunius) 
  • Kersen (Muntingia calabura) 
  • Massoi (Cryptocaria massoi) 
  • Mata Buta (Excoecaria agallocha)
Macam-Macam Contoh Tumbuhan Monokotil dari Klasifikasinya
1. Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah, ada yang menjari memiliki akar rimpang, umi atau umbi lapis. Contohnya Lilium regale (bunga lili) dan bunga tulip.

2. Amaryllidaceae 

Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar rimpang. Contohnya Piliantes tuberosa (bunga sedap malam) dan Zephyranthes rosea (kembang cokelat).

3. Orochidaceae 

Orochidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Sebagian Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging. Contohnya Vanda tricolor dan Spathologttis plicata (anggrek tanah).

4. Gramineae (Poaceae) 

Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae memiliki batang silindris, agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun tunggal dan berpelepah; dan bunga tersuun dalam bulir, berbiji satu, dan batang berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindrica (alang-alang) dan Oryza sativa (padi).

5. Bromeliaceae 

Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah. ContohnyaAnanas comosus (nanas).

6. Musaceae 

Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki bentuk semak atau pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun; tulang daun menyirip; dan bunga membentuk karangan. Contohnya Musa paradisiaca (pisang).

7. Zingiberaceae 

Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah menahun, memiliki batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang. ContohnyaZingiber officinale (jahe). dan Alpinia galanga (lengkuas).

8. Cactaceae 
Cacteaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya dapat dimakan).

9. Pandanaceae

Pandanaceae berbentuk pohon, perdu atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batangnya. Contohnya Pandanus tectorius (pandan).

Kesimpulan : Contoh-Contoh Tumbuhan Monokotil dan Nama Latinnya

  • Sawit (Elais Guinensis) 
  • Kelapa (Cocos nucifera) 
  • Ketimunan (Timonius sericcus) 
  • Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) 
  • Pisang (Musa paradisiaca) 
  • Vanili (Vannili planifolia) 
  • Bawang merah (Allium ascolonicum) 
  • Srikaya (Annona squamosa) 
  • Salak (Salacca edulis) 
  • Enau (Arenga pinnata) 
  • Bunga Matahari (Helianthus annus) 
  • Hangkang (Palaquium leiocarpum) 
  • Kemenyan (Styra sp) 
  • Ketimunan (Timonius sericcus) 
  • Salak (Salacca edulis) 
  • Sawo (Manilkara kauki) 
  • Enau (Arenga pinnata) 
  • Mengkudu (Morinda citrifolia 
  • Malaka (Phylantus emblica) 
  • Strwaberry (Fragaria daltoniana) 
  • Anggur (Vitis vinivera) 
  • Bacang (Magnifera foetida) 
  • Nanas (Ananas comocus) 
  • Kurma (Phoenix dactylifera) 
  • Salak (Salacca zalacca) 
  • Persik (Prunus persica) 
  • Siwalan (Borassus sp) 
  • Kedondong (Spondias dulcis) 
  • Melon (Cucumis melo) 
  • Kiwi (Actinidia deliciosa) 
  • Buah Naga (Hylocereus undatus) 
  • Blueberry (Vaccinium corymbosum) 
  • Ceremai (Phyllanthus acidus) 
  • Markisa (Passiflora edulio) 
  • Pisang Raja (Musa textilia)
sekian dari saya smoga bermanfaat

Minggu, 24 Januari 2016

mengenal karate

Karate


Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyinkongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
1.    Shotokan
2.    Goju-Ryu
3.    Shito-Ryu
4.    Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin ,Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
1.    Kihon
2.    Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
3.    Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.
Tingkatan / posisi dalam Karate
Tingkat/posisi dalam karate itu di bedakan lewat kemampuan dalam menghafal atau melakukan gerak yang maximal dalam jurus tersebut. Maksudnya tingkatan dibedakan oleh sabuk. Untuk mendapatkan tingkatan/posisi tersebut, kita di haruskan mengikutkan sesi ujian sabuk. Yang berlangsung setiap 4 bulan sekali. Untuk tingkat ini terbagi menjadi menjadi:
1.    Sabuk putih
2.    Sabuk kuning
3.    Sabuk Orange
4.    Sabuk hijau
5.    Sabuk biru
6.    Sabuk coklat
7.    Sabuk hitam
Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjataseperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.
Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan BunkaiBunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapanShiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
Pertandingan Karate
Pertandingan karate dibagi atas tiga jenis yaitu :
1.    Kumite (perkelahian)
2.    Kata (jurus)
3.    Kihon (peragaan teknik)
Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putra). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
·        Shotokan : Kankudai dan Jion.
·        Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
·        Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
·        Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.
Luas lapangan
Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
·        Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.
Pada Kumite Shiai yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu peraturan dari WKF, idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x 10 meter. Matras tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh menyentuh batas tersebut atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih dalam dari batas jogai adalah batas peringatan, sehingga karate-ka yang sedang bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup matras yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena bertanding efektif.
Peralatan dalam pertandingan karate
Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate
1.    Pakaian karate (karategi) untuk kontestan
2.    Pelindung tangan
3.    Pelindung tulang kering
4.    Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan berwarna merah/aka dan biru/ao
5.    Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi keharusan adalah:
·        Pelindung gusi (di beberapa pertandingan menjadi keharusan)
·        Pelindung tubuh untuk kontestan putri
·        Pelindung selangkangan untuk kontestan putra
6.    Peluit untuk arbitrator/alat tulis
7.    Seragam wasit/juri
·        Baju putih
·        Celana abu-abu
·        Dasi merah
·        Sepatu karet hitam tanpa sol
8.    Papan nilai/n scoring board
9.    Administrasi pertandingan
10. bendera merah & biru untuk juri
11. Peluit untuk wasit
Tambahan: Khusus untuk Kyokushin, pelindung yang dipakai hanyalah pelindung selangkangan untuk kontestan putra. Sedangkan pelindung yang lain tidak diperkenankan.
Falsafah Karate
Rakka (Bunga yang berguguran)
Ini adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Penjabarannya setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap, walau dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pohon, maka semua bunga dari pohon tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan memukul muka, maka seorang karateka dapat menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, sang karateka dapat mematahkan tangan lawan yang memukul itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.
Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)
Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.
Aliran Karate
Seperti telah disinggung diatas, ada banyak aliran Karate di Jepang, dan sebagian dari aliran-aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.
Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.
Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.
Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain kata terbukti dari banyaknya kata yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 kata, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 kata. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. Di dalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.
Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah:
Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik di dalam maupun di luar Jepang, serta turut berjasa memopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, dan menyerang secara frontal, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal sebagai salah satu aliran karate paling keras. Tidak seperti kebanyakan aliran karate yang sudah berfokus pada olahraga, dimana dalam pertandingannya menerapkan sistem tidak kontak langsung dan hasil yang ditentukan oleh poin, Kyokushin masih berpegang teguh pada sistem tradisional, terlihat dari sistem pertandingan kumite pada kejuaraan Kyokushin yang menerapkan pertarungan full contact dan boleh membuat Knock Out (KO) lawan. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu

Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).