status gunung berapi
1. AKTIF
NORMAL (Tingkat I)
Kegiatan
gunung api dalam keadaan normal dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan
kegiatan berdasarkan hasil pengamatan secara visual, maupun hasil penelitian
secara instrumental.
ciri-ciri :
* Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
* Level aktivitas dasar
Tindakan:
* Pengamatan rutin
* Survei dan penyelidikan
2. WASPADA
(Tingkat II)
Terjadi
peningkatan kegiatan berupa kelainan yang teramati secara visual dan atau
secara instrumental.
ciri-ciri :
* Ada aktivitas apa pun bentuknya
* Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
* Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
* Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik
dan hidrotermal
Tindakan:
* Penyuluhan/sosialisasi
* Penilaian bahaya
* Pengecekan sarana
* Pelaksanaan piket terbatas
3. SIAGA
(Tingkat III)
Peningkatan
kegiatan semakin nyata, yang teramati secara visual dan atau secara
instrumental serta berdasarkan analisis perubahan kegiatan tersebut cenderung
diikuti letusan/erupsi.
Untuk
kawasan Gunung Bromo pada status tingkat III masih diperbolehkan untuk
kegiatan wisata tetapi diharapkan para wisatawan bersikap siaga untuk
terjadinya peningkatan status maupun erupsi.
ciri-ciri :
* Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan
bencana
* Peningkatan intensif kegiatan seismik
* Semua data menunjukkan aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau
menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
* Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
Tindakan:
* Sosialisasi di wilayah terancam
* Penyiapan sarana darurat
* Koordinasi harian
* Piket penuh
4. AWAS
(Tingkat IV)
Peningkatan
kegiatan gunungapi mendekati/menjelang letusan utama yang diawali oleh letusan
abu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan
utama, untuk kawasan Gunung Bromo pada status tingkat IV diartikan
dengan tidak boleh adnya aktivitas disekitar daerah tipologi A dalam hal
ini Gunung Bromo ditutup total untuk kegiatan wisata. Begitu juga dengan Gunung
Lamongan pada tingkat IV Gunung Lamongan tertutup untuk kegiatan pendakian.
ciri-ciri :
* Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan
kritis yang menimbulkan bencana
* Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
* Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
Tindakan:
* Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
* Koordinasi dilakukan secara harian
* Piket penuh
tipologi gunung api
Berdasarkan
informasi geologi dan tingkat risiko letusan gunung berapi, tipologi kawasan
rawan letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe sebagai
berikut:
a. Tipe A
1) Kawasan
yang berpotensi terlanda banjir lahar dan tidak menutup kemungkinan dapat
terkena perluasan awan panas dan aliran lava. Selama letusan membesar, kawasan
ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran
batu pijar.
2) Kawasan
yang memiliki tingkat risiko rendah (berjarak cukup jauh dari sumber letusan,
melanda kawasan sepanjang aliran sungai yang dilaluinya, pada saat terjadi
bencana letusan, masih memungkinkan manusia untuk menyelamatkan diri, sehingga
risiko terlanda bencana masih dapat dihindari).
b. Tipe B
1) Kawasan
yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lahar dan lava, lontaran atau guguran
batu pijar, hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gas
beracun.
2) Kawasan
yang memiliki tingkat risiko sedang (berjarak cukup dekat dengan sumber
letusan, risiko manusia untuk menyelamatkan diri pada saat letusan cukup sulit,
kemungkinan untuk terlanda bencana sangat besar)
c. Tipe C
1) Kawasan
yang sering terlanda awan panas, aliran lahar dan lava, lontaran atau guguran
batu (pijar), hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gas
beracun. Hanya diperuntukkan bagi kawasan rawan letusan gunung berapi yang
sangat giat atau sering meletus.
2) Kawasan
yang memilki risiko tinggi (sangat dekat dengan sumber letusan. Pada saat
terjadi aktivitas magmatis, kawasan ini akan dengan cepat terlanda bencana,
makhluk hidup yang ada disekitarnya tidak mungkin untuk menyelamatkan diri).





Tidak ada komentar:
Posting Komentar